Dinding grafiti selain merupakan karya seni bisa menjadi media kritik sosial, ekonomi dan politik. Hal itu hanya bisa dilakukan oleh seniman dewasa yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup. Tetapi hal ini bisa dimulai ketika kita masih dalam masa kanak-kanak.
Biasanya si pelukis grafiti beroperasi saat malam. Tanpa mengantuk
pelukis grafiti itu bekerja. Menjelang pagi mereka mengangkut
kaleng-kaleng cat lalu pergi dengan penuh kepuasan.
Dari mana mereka belajar. Dari siapa? Tidak ada guru atau sekolah khusus grafiti. Mereka belajar sendiri.karena di dalam jiwa mereka sudah ada kemampuan untuk bergrafitiria melalui imajinasi yang didapat dari alam bawah sadarnya .
Sebenarnya menurut ilmu jiwa, ada dunia bawah sadar dalam diri manusia. Dunia yang disebut juga dengan subconscious itu sangat dinamis. Dengan memancing sedikit melalui rangsangan kreatif akan lahir seniman-seniman alam. Di Amerika banyak narapidana yang memiliki kemampuan kreatif. Pemerintah Amerika pernah menyuruh narapidana menghias bagian-bagian kota dengan grafiti yang indah.
Grafis
yang bagus bisa terjadi dengan mengikuti ilmu jiwa underground
yang sebenarnya adalah kondisi yang tak bisa kita sadari. Ini bisa disebut sebagai mekanisme pertahanan yang muncul
karena kegiatan subconscious.
Dalam sejarah munculnya karya sastra dan ilmu
pengetahuan, kalau tak ada akar-akar (pikiran,
perasaan, dan insting) maka misteri kehidupan tidak akan mampu diserap oleh kita. Dan semua ini merupakan awal akan terjadinya integrasi antara kenyataan yang diraih dari dunia bawah
sadar.
0 Komentar