Aspirin Dapat Mencegah Kanker

Sasak Panjang Citayam
Sebuah studi baru yang dimuat The Lancet dan The Lancet Oncology, menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi aspirin dosis rendah setiap harinya ternyata dapat mengurangi 25 persen terkena penyakit kanker selama tiga tahun ke depan. Menurut Peter Rothwell, yang bekerja sebagai dosen ahli saraf di University of Oxford di Inggris, aspirin juga mampu mengurangi resiko kematian sebanyak 40 persen akibat kanker.

Hal ini menunjukkan bahwa aspirin mungkin menjadi pengobatan efektif karena penyebaran kanker mengalami penurunan untuk menyebar ke organ lain di daam tubuh. Dalam studi kedua, para peneliti juga menemukan berbagai manfaat aspirin untuk kesehatan. Diantaranya adalah penurunan resiko terkena serangan jantung dan stroke, kata Dr Stephanie Bernik, kepala bedah onkologi di Lenox Hill Hospital di New York.

Namun penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum aspirin dapat direkomendasikan sebagai obat untuk mengurangi resiko kanker. Itu karena studi baru menganalisis data dari studi sebelumnya yang tidak dirancang untuk menguji pengaruh aspirin terhadap pencegahan kanker. "Sebuah penelitian harus dirancang khusus untuk membuktikan satu hal.", Bernik menambahkan.

Di dalam studi tersebut, aspirin memang dapat mengurangi resiko kematian akibat kanker dalam jangka panjang. Namun efek aspirin terhadap kanker dalam jangka pendek serta pengaruhnya pada kanker stadium pertama belum bisa dijelaskan secara pasti.

Rothwell dan rekan-rekan melakukan analisa dari 51 data studi yang melibatkan lebih dari 77.000 orang, di mana sekitar setengah dari mereka ditugaskan untuk mengonsumsi dosis harian aspirin. Ternyata survei menunjukkan bahwa kematian akibat kanker menjadi lebih sedikit diantara mereka yang ditugaskan itu dibandingkan dengan orang yang tidak minum aspirin.

Para peneliti tersebut juga menambahkan, "Selain bermanfaat untuk mencegah kanker, ternyata mengonsumsi aspirin dalam jangka panjang memiliki efek samping berupa peningkatan resiko perdarahan gastrointestinal. Akan tetapi setelah sekitar tiga tahun lebih, peningkatan resiko perdarahan menjadi hilang. Mungkin hal ini disebabkan dari manfaat lain aspirin terhadap jantung."
0 Komentar

 
'